Lembaga Kemasyarakatan Desa


Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Kamis, 03 Juli 2025

PERAN MASJID DI ZAMAN MODERN

| Kamis, 03 Juli 2025

 

masjid madinah al munawarrah, nabawi, islam, indonesia emas,
Sumber gambar : Masjid Al Munawarrah - bbc


Pada waktu hijrah dari Mekah ke Madinah yang ditemani oleh sahabat beliau, Abu Bakar, RA, Rasulullah SAW melewati daerah Quba di sana beliau mendirikan Masjid pertama sejak masa kenabiannya, yaitu Masjid Quba, Setelah di Madinah Rasulullah SAW  juga mendirikan Masjid, tempat umat Islam melaksanakan shalat berjama’ah dan melaksanakan aktivitas sosial lainnya. Pada perkembangannya disebut dengan Masjid Nabawi. 

Peran Masjid pada zaman Rasullah begitu besar sehingga Masjid tidak saja tempat melaksanakan ritual Ibadah, Namun masjid juga menjadi tempat pendidikan, kegiatan sosial dan kegiatan yang bermanfaat lainnya. Masjid tidak hanya berfungsi sebagai sarana ibadah khusus seperti melaksanakan shalat, membaca Al-Quran atau berzikir akan tetapi masjid dijadikan sebagai pusat aktifitas umat Islam. 

Di masjid Rasulullah Saw, membicarakan persoalan umat dan solusinya, membina keimanan dan keislaman sahabat (sarana dakwah), menggagas dan merancang pengembangan ekonomi dengan mendirikan baitul maal.  Masjid dijadikan sebagai sarana pendidikan, pembinaan umat, bahkan juga mengatur strategi perang. Namun, di era modern ini, fungsi tersebut tampak mulai bergeser. Banyak masjid yang kini hanya aktif pada saat-saat tertentu, seperti waktu shalat atau acara keagamaan, tanpa mengoptimalkan potensinya untuk memberdayakan masyarakat.


Teknologi sebagai mesin penggerak

Era digital membuka peluang besar untuk mendukung transformasi masjid menjadi pusat peradaban modern. Aplikasi manajemen masjid, platform crowdfunding, dan dakwah melalui media sosial adalah contoh nyata bagaimana teknologi dapat memperluas peran masjid. Dengan adopsi teknologi, masjid dapat lebih efektif menjangkau generasi muda yang notabene adalah pengguna aktif media digital.

Namun, teknologi hanyalah alat. Kunci utamanya tetap pada manusia, terutama generasi muda, yang perlu diberdayakan agar merasa memiliki dan terhubung dengan masjid. Pemuda adalah elemen penting dalam gerakan ini. Jika mereka melihat masjid sebagai ruang yang mendukung kreativitas, inovasi, dan pemberdayaan, maka masjid tidak hanya akan hidup, tetapi juga berkembang sebagai pusat solusi bagi tantangan masyarakat modern.


Kolaborasi dalam menggapai mimpi masa depan

Dalam visinya, menekankan pentingnya kolaborasi pemerintah, organisasi keagamaan, dunia usaha, dan masyarakat. Pendekatan ini adalah strategi yang tepat. Pemerintah dapat memberikan dukungan kebijakan dan pendanaan, organisasi keagamaan mengembangkan program-program pembinaan yang relevan, dunia usaha berkontribusi melalui program CSR, sementara masyarakat dan komunitas menjadi motor penggerak kegiatan di masjid.

Gerakan ini tidak hanya akan menghidupkan kembali masjid sebagai pusat peradaban, tetapi juga menyiapkan fondasi generasi emas yang dibutuhkan Indonesia pada 2045. Dengan masjid sebagai pusat spiritualitas, kreativitas, dan solidaritas, kita sedang membangun landasan masyarakat yang kokoh, harmonis, dan produktif.


Dari Masjid mimpi Indonesia emas di mulai

Indonesia Emas 2045 adalah visi besar yang membutuhkan persiapan matang, terutama dalam membangun generasi yang unggul secara intelektual dan moral. Masjid memiliki peran strategis dalam membentuk karakter bangsa. Harus ada sebuah gerakan untuk kembali ke Masjid dan mengembangkan minat, kreativitas dan pembelajaran. Pendidikan moral adalah hal yang paling utama dan menjadi skala prioritas agar ke depan Indonesia memiliki pemimpin – pemimpin yang bermoral dan beradab. 
  
Dengan semangat kebersamaan, inovasi, dan kolaborasi lintas sektor, masjid dapat kembali menjadi pusat peradaban yang memberikan solusi nyata bagi masyarakat. Indonesia Emas dimulai dari masjid—dari tempat ibadah yang menjadi titik awal peradaban hingga menjadi fondasi bangsa yang kuat di masa depan.

Sumber tulisan : :cendekiamuslim.or.id, kemenag.go.id, dmi.or.id


Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar