Sumber Gambar : Dok. RW. 02
Senin pagi tanggal 7 Juli 2025 Pukul 06. 00 handphone berdering memberi notifikasi ada telepon masuk, Ketua RW. 02 Gang Barjo Kel. Kebon Kalapa Kec. Bogor Tengah dengan tergesa menuju lokasi eks longsor RW. 02 Gang Barjo ( 12 Oktober 2022 ). Sebelum ke lokasi, Ketua RW. 02 yang di temani salah seorang pengurus RW singgah ke rumah warga yang telah memberikan laporan terkait penahan tanah yang longsor.
Penahan tanah yang berbahan karung bekas dan di isi tanah material eks longsor seiring berjalannya waktunya karung tersebut telah banyak yang koyak dan kayu penahan dari dolken pun telah rapuk. Setelah meninjau lokasi penurunan karung penahan tanah, Ketua RW. 02 berjanji kepada warga akan segera menindak lanjuti kejadian ini dan akan melaporkan ke Kelurahan Kebon Kalapa.
Informasi yang diperoleh Ketua RW. 02 bahwa kegiatan rehabilitasi lahan eks longsor Gang Barjo sudah masuk tahap pelelangan. Namun, belum dapat dilaksanakan karena mengalami gagal lelang sehingga masih harus menunggu mekanisme lelang ulang. Tentunya masih dibutuhkan kesabaran dalam menanti kegiatan pekerjaan rehabilitasi lahan eks longsor tersebut. Bagi kami orang awam terbesit pertanyaan apakah yang akan terjadi jika kegiatan tersebut “gagal lelang” kembali? Akankah kegiatan itu pada akhirnya tidak terlaksana?.
Musibah bencana alam ini tidak dapat seorang pun yang dapat memprediksinya kapan akan terjadi, manusia hanya dapat memperkirakan dengan kondisi curah hujan yang intensitasnya tinggi dalam beberapa waktu terakhir akan memiliki dampak negatif terhadap lingkungan permukiman terutama wilayah yang memiliki keadaan topografi bertebing seperti RW. 02 Gang Barjo. Terlebih dari itu semua baik warga dan pengurus RW maupun RT untuk selalu waspada dalam mengantisipasi pelbagai kemungkinan musibah yang akan terjadi.
Bukan hanya di Kota Bogor, sebagaimana di lansir dari Bogor24update yang memberikan informasi terkini di kota dan kabupaten Bogor melalui media sosial Instagram. Di Kampung Sukatani, Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, telah terjadi musibah tanah longsor yang menelan Lima orang jiwa. Masih dari kanal Bogor24update, musibah kejadian alam ini pun menimpa Kampung Kebon Kopi RT 03 dan 04 RW 10, Desa Puspa Negara, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, sebanyak 50 rumah warga kebanjiran.
Sikap terbaik dalam menghadapi bencana alam adalah berusaha tenang, mengutamakan keselamatan diri dan orang lain, serta mengikuti arahan dari pihak berwenang. Selain itu, penting untuk melakukan mitigasi dan kesiapsiagaan sebelum, saat, dan setelah bencana terjadi.
Berikut adalah beberapa sikap dan tindakan yang bisa dilakukan:
Sebelum Bencana:
Mitigasi:
Lakukan langkah-langkah untuk mengurangi risiko bencana, seperti membuat peta rawan bencana, membangun bangunan tahan gempa, menanam pohon, dan mengikuti penyuluhan.
Kesiapsiagaan:
Susun rencana evakuasi, siapkan tas siaga bencana berisi kebutuhan dasar (obat-obatan, makanan kering, alat komunikasi, dll.), dan ikuti pelatihan kesiapsiagaan bencana.
Saat Terjadi Bencana:
Tetap tenang: Hindari kepanikan yang dapat membahayakan diri sendiri dan orang lain.
Prioritaskan keselamatan: Jika berada di dalam bangunan, segera keluar jika memungkinkan. Jika tidak, carilah tempat berlindung yang aman (misalnya, di bawah meja yang kokoh).
Ikuti arahan: Patuhi instruksi dari petugas berwenang (BPBD, TNI, Polri, dll.).
Bantu sesama: Jika memungkinkan, berikan pertolongan kepada orang lain yang membutuhkan, terutama yang terluka atau terjebak.
Setelah Bencana:
Evaluasi dan pemulihan:
Bantu proses evakuasi dan pemulihan pasca-bencana, baik secara fisik maupun psikologis.
Bersyukur:
Jika selamat, bersyukurlah dan berikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan.
Ambil hikmah:
Ambil pelajaran dari bencana yang terjadi dan jadikan pengalaman untuk meningkatkan kesiapsiagaan di masa depan.
Penting juga untuk diingat:
Berdoa: Memohon perlindungan dan keselamatan kepada Tuhan.
Bertawakal: Setelah berusaha, serahkan hasilnya kepada Tuhan.
Menolong sesama: Tunjukkan kepedulian dan berikan bantuan kepada mereka yang terdampak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar