Ternak entok merupakan salah satu usaha peternakan yang semakin populer di Indonesia. Untuk memastikan keberhasilan beternak entok, penerapan metode yang tepat menjadi kunci utama. Salah satu metode yang efektif dan efisien adalah sistem kering. Pada bagian ini, kita akan membahas konsep sistem kering pada ternak entok serta manfaat dan keunggulannya.
Konsep Sistem Kering pada Ternak Entok
Sistem kering pada ternak entok adalah metode beternak di mana kelembaban di dalam kandang entok dijaga pada tingkat yang rendah. Pada sistem ini, air minum diberikan dalam wadah terpisah, sementara kandang tetap kering tanpa adanya genangan air atau kelembaban berlebih. Konsep dasar dari sistem kering adalah mengurangi kelembaban di sekitar entok untuk mencegah pertumbuhan mikroorganisme dan penyakit yang dapat merugikan.
Penerapan sistem kering pada ternak entok membutuhkan beberapa langkah. Pertama, wadah minum yang tepat harus disediakan, seperti bak mandi atau wadah yang dapat diisi ulang secara teratur. Wadah ini harus ditempatkan di area yang terpisah dari kandang utama. Selain itu, penting untuk memastikan bahwa kandang entok memiliki sistem drainase yang baik untuk menghindari genangan air. Bahan penyerap kelembaban seperti serbuk gergaji atau sekam gergaji kayu juga dapat digunakan sebagai alas kandang untuk menjaga kekeringan.
Manfaat dan Keunggulan Sistem Kering
Penerapan kandang sistem kering pada ternak entok memiliki sejumlah manfaat dan keunggulan yang perlu dipertimbangkan oleh para peternak. Berikut adalah beberapa manfaat dan keunggulan utama dari sistem kering:
Pengendalian Kelembaban yang Lebih Baik:
Dengan menjaga kandang entok tetap kering, sistem ini membantu mengontrol kelembaban dan mencegah pertumbuhan mikroorganisme yang berbahaya. Kelembaban yang terkontrol juga membantu mencegah timbulnya penyakit kulit dan masalah pernapasan pada entok.
Kondisi Kandang yang Lebih Bersih:
Sistem kering membuat kandang entok cenderung tetap bersih karena tidak ada genangan air atau kelembaban berlebih. Hal ini memudahkan peternak dalam menjaga kebersihan kandang, mengurangi risiko infeksi dan bau tak sedap.
Peningkatan Kesehatan dan Pertumbuhan Entok:
Dalam lingkungan kandang yang kering, entok cenderung lebih sehat dan pertumbuhannya lebih baik. Kelembaban yang terkontrol membantu mencegah penyakit dan gangguan kesehatan, sehingga entok dapat tumbuh dengan optimal.
Penggunaan Air yang Efisien:
Dalam sistem kering, air minum diberikan dalam wadah terpisah, sehingga peternak dapat mengontrol penggunaan air dengan lebih efisien. Hal ini juga dapat mengurangi pemborosan air dan menghemat biaya operasional.
Pencegahan Pencemaran Lingkungan:
Dengan menjaga kandang entok tetap kering, sistem ini membantu mencegah pencemaran lingkungan, terutama akibat penumpukan limbah dan genangan air yang dapat mengalir ke lingkungan sekitar.
Kekurangan Sistem Kering
Tingkat Pemeliharaan yang Lebih Tinggi:
Sistem kering membutuhkan tingkat pemeliharaan yang lebih tinggi dibandingkan dengan sistem konvensional. Peternak perlu secara teratur mengganti air minum dan memantau kelembaban kandang untuk memastikan kondisi yang optimal. Hal ini memerlukan waktu dan tenaga ekstra dari peternak.
Pembatasan Akses ke Air:
Dalam sistem kering, akses entok ke air dibatasi dalam kolam atau wadah yang disediakan. Hal ini berarti entok tidak dapat berendam atau menghabiskan waktu yang lama di dalam air seperti pada sistem konvensional. Meskipun ini dapat mengurangi kelembaban di kandang, entok mungkin membutuhkan waktu penyesuaian dengan pola minum yang berbeda.
Investasi Awal yang Lebih Tinggi:
Penerapan sistem kering pada kandang entok mungkin memerlukan investasi awal yang lebih tinggi. Peternak perlu mempersiapkan wadah minum yang tepat, sistem drainase yang baik, dan bahan penyerap kelembaban yang efektif. Namun, meskipun biaya awal lebih tinggi, manfaat jangka panjang yang diperoleh dari sistem kering dapat sebanding dengan investasi tersebut.
Cara Menerapkan Ternak Entok Sistem Kering
Untuk menerapkan ternak entok sistem kering dengan baik, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah memilih alas kandang yang tepat. Dalam hal ini, ada dua pilihan umum yang sering digunakan, yaitu sekam padi dan sekam gergaji kayu. Mari kita bahas lebih lanjut tentang kedua jenis alas ini, beserta kelebihan dan kekurangannya.
Sekam Padi
Kelebihan Sekam Padi sebagai Alas Kandang
Daya Serap Kelembaban: Sekam padi memiliki kemampuan yang baik dalam menyerap kelembaban. Hal ini membantu menjaga kandang tetap kering dan mencegah genangan air.
Kekurangan Sekam Padi sebagai Alas Kandang
Risiko Kelembaban yang Tinggi: Jika terdapat kelembaban yang menetes atau jatuh ke lantai kandang, sekam padi akan menyerapnya. Hal ini dapat menyebabkan penumpukan kelembaban di dalam sekam padi dan meningkatkan risiko kelembaban yang tinggi di kandang.
Gas Metana yang Dihasilkan:
Penggunaan sekam padi dalam kandang entok dapat menghasilkan gas metana yang tinggi. Gas metana merupakan gas rumah kaca yang berbahaya dan dapat mengganggu pertumbuhan entok itu sendiri.
Sekam Gergaji Kayu
Kelebihan Sekam Gergaji Kayu sebagai Alas Kandang
Menyerap Kelembaban dengan Baik: Sekam gergaji kayu memiliki kemampuan menyerap kelembaban yang baik. Hal ini membantu menjaga kekeringan kandang dan mencegah genangan air.
Aroma Segar dan Mengusir Bau:
Serbuk gergaji kayu memiliki aroma yang menyegarkan dan dapat mengusir bau tak sedap di dalam kandang. Hal ini menciptakan lingkungan yang lebih nyaman bagi entok.
Biaya Terjangkau:
Penggunaan sekam gergaji kayu lebih ekonomis dibandingkan dengan sekam padi. Penggunaan yang efisien dan tidak membutuhkan jumlah yang banyak dapat menghemat biaya operasional peternakan.
Kekurangan Sekam Gergaji Kayu sebagai Alas Kandang
Pembaharuan Secara Teratur:
Meskipun sekam gergaji kayu memiliki kemampuan menyerap kelembaban yang baik, tetap diperlukan pembaharuan secara teratur. Ganti sekam gergaji yang sudah basah dengan yang baru setiap beberapa hari atau saat diperlukan.
Pemberian Pakan
Pemberian pakan yang tepat merupakan salah satu faktor penting dalam menjaga kesehatan dan pertumbuhan entok. Pada sistem ternak entok sistem kering, pemberian pakan kering juga menjadi bagian yang perlu diperhatikan. Berikut ini adalah beberapa tips dan manfaat terkait pemberian pakan kering pada ternak entok.
Rekomendasi Pemberian Pakan Kering
Pilih Pakan dengan Kualitas Baik:
Pastikan pakan yang diberikan memiliki kualitas yang baik, baik dari segi nutrisi maupun kebersihan. Pilih pakan kering yang telah melalui proses pengeringan yang tepat dan tidak mengandung kelembaban berlebih.
Berikan Pakan yang Tepat Jumlahnya:
Tentukan porsi pakan yang tepat sesuai dengan kebutuhan entok. Jangan memberikan pakan secara berlebihan atau terlalu sedikit. Perhatikan petunjuk pemberian pakan yang disarankan oleh produsen atau konsultasikan dengan ahli nutrisi ternak.
Jadwalkan Pemberian Pakan Secara Teratur:
Buat jadwal pemberian pakan yang teratur dan konsisten. Berikan pakan pada waktu yang sama setiap harinya. Hal ini membantu entok dalam mengatur pola makan dan memaksimalkan penyerapan nutrisi.
Berikan Variasi Pakan:
Selain memberikan pakan kering utama, berikan juga variasi pakan lain seperti hijauan segar, sayuran, atau buah-buahan yang sesuai dengan kebutuhan entok. Ini akan memberikan variasi nutrisi dan menjaga entok agar tetap sehat dan aktif.
Manfaat Pakan Kering
Pemberian pakan kering pada ternak entok memiliki beberapa manfaat yang perlu diperhatikan, antara lain:
Kualitas dan Kebersihan Kandang: Pakan kering membantu menjaga kekeringan kandang, sehingga mengurangi risiko kelembaban dan menjaga kebersihan kandang. Hal ini membuat lingkungan kandang menjadi lebih sehat dan bebas dari kotoran.
Pertumbuhan yang Optimal:
Pakan kering yang tepat memberikan nutrisi yang cukup untuk pertumbuhan entok yang optimal. Kandungan nutrisi yang seimbang membantu dalam pembentukan tulang, otot, dan bulu entok.
Menstimulasi Konsumsi Air yang Cukup:
Pemberian pakan kering dapat menstimulasi entok untuk minum air yang cukup. Dengan begitu, kebutuhan hidrasi entok dapat terpenuhi dengan baik.
Pemberian Minum
Selain pemberian pakan yang tepat, pemberian minum yang cukup juga menjadi faktor penting dalam ternak entok sistem kering. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait pemberian minum pada ternak entok.
Sediakan Wadah Minum yang Bersih dan Cukup:
Pastikan entok memiliki akses mudah untuk minum air yang bersih dan cukup. Sediakan wadah minum yang memadai, terutama jika Anda memiliki jumlah entok yang banyak.
Ganti air secara teratur:
Air dalam wadah minum perlu diganti secara teratur, setidaknya dua kali sehari atau jika terlihat kotor atau tercemar. Pastikan air yang disediakan bersih dan segar untuk menjaga kesehatan entok.
Pastikan Akses Terhadap Air yang Cukup:
Selalu pastikan entok memiliki akses terhadap air yang cukup, terutama saat cuaca panas atau ketika mereka sedang makan pakan kering. Pastikan wadah minum selalu terisi dengan air yang mencukupi agar entok dapat minum kapan pun mereka butuh kan.
Perhatikan Kualitas Air:
Penting untuk memastikan bahwa air yang diberikan kepada entok adalah air yang aman dan bersih. Pastikan air tidak tercemar dengan zat-zat berbahaya atau mikroba yang dapat membahayakan kesehatan entok.
Pemberian Tambahan Cairan:
Selain air minum, Anda juga dapat memberikan cairan tambahan seperti larutan elektrolit atau vitamin yang direkomendasikan oleh ahli ternak. Hal ini dapat membantu menjaga keseimbangan elektrolit dan kebutuhan nutrisi entok.
Daftar Pustaka :
1. Dr. Ir. Tike Sartika MS (2016) – Analisa Usaha Sederhana Pembesaran entog (Itik Manila)
2. Agrowindo @ 2015 – Detail Produk Peluang Usaha Budidaya Entok dan Analisa Usahanya.
3. Cahyo Saparinto – 34 Bisnis Peternakan Hasilkan Jutaan Rupiah – Cetakan Jakarta 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar